Thursday, December 1, 2016

The Time

Awal pertemuanku dengan kekasihku Samuel  Fajar Satya Nugraha menurut saya, Tuhan ikut bekerja dalam awal pertemuan kami (pertengahan sampai akhir juga Tuhan menyertai).  dimulai ketika kami berada dalam sebuah bis pada waktu Field trip  mata kuliah Teologi lingkungan hidup.  Dia bukan lah mahasiswa teologi melainkan fakultas  teknik informasi yang mengambil matkul teologi. kami pun bertemu di dalam bis yang menuju  ke Yogyakarta tepatnya di desa Sukun.  Awalnya saya tidak tahu akan kehadirannya dengan teman2nya karena saya duduk jauh dari mereka. Suatu ketika, salah satu teman saya memanggil saya dan meminta saya agar berganti tempat duduk. Ketika saya berpindah tempat, saya pun berbalik kebelakang untuk melihat kaka angkatan yang saya suka. Entah kenapa ada yang memperhatikan saya. saya melihat sangat asing kehadiran mereka karena saya tidak pernah melihat mereka ada di dalam kelas saya. Tanpa saya ketahui, salah satu dari mereka ada yang melihat saya mungkin tidak hanya satu. Menurut kekasih saya, ia mengatakan bahwa dua temannya juga melihat saya.  (lanjutkan percakapan kalo ada antara kmu dgn legowo atau ongky, biar menarik) tapi saya tahu bahwa ada salah satu laki-laki yang memperhatikan saya namun tidak berani untuk menyapa. Selama di bis, saya sekali kali melihat kebelakang untuk melihatnya lagi. Dan seperti biasa, teman2 saya selalu mengolok saya dengan sebutan mantan, rasanya ingin sekali mendapatkan pacar supaya tidak di olok lagi.   
Menurut saya, laki-laki itu cukup manis, paras jawanya sangat kental sekali. Apa lagi kalau dia berbicara dengan logat jawa, sangat menarik. Tidak lama kemudian, sampailah kami di Yogyakarta dan dia masih saja diam dan hanya memperhatikan, malah saya mengira bahwa teman nya ongky yang suka sama saya. Singkatnya, setelah pulang dari Yogyakarta,  saya merasa kedinginan karena kami melewati kopeng (salah satu nama tempat di Jateng). Andrian, teman sebangku saya meminjam jaket saya dan saya semakin merasa dingin. Semakin dingin ternyata ada AC dari belakang saya dan saya meminta laki2 ini untuk mematikannya. “mas, minta tolong AC nya dimatikan ya?” kata ku.  “oh.. iya mbak” jawabnya.
Semakin saya melihatnya, seperti saya senang sekali melihat wajah medoknya itu, sampai di Salatiga, dan turun dari bis, saya sempat menatapnya dan berfikiran kayaknya laki2 ini tertarik dengan ku? Dan berharap akan bertemu dengan dia lagi.  Beberapa hari kemudian, saya dengan teman kelompok saya, ingin berkonsultasi dengan dosen matkul ini. kami pun bergegas  ke kanfak teologi. namun ketika dosen yang ditemui belum ada kami pun  menunggu di ruang tunggu. Saya kembali berjumpa dengan laki-laki itu dan biasa… ia tetap bersama dengan gengs nya. Saya sempat meliriknya dan entah kenapa jantung saya berdebar. Saya melihat matanya, dan pandangan itu tetap sama seperti ia menatap  saya pertama kali waktu di bis. Sesampainya saya di kos, saya mencari nama facebook laki-laki itu di grup namanya Samuel fajar satya nugraha.  Sya mengira dia muslim karena wajahnya itu kayak muslim hehe..  Saya add dan saya amat  senang ketika dia mengomentari foto saya.  Di hari ulang tahunnya, saya mengucapkan selamat kepadanya terlihat biasa saja, namun pada saat di balasnya dengan tanda main mata, saya semakin kepo dan melihat bagaimana sikapnya merespon semua kiriman di  profilnya, ternyata biasa saja tanggapannya dan hanya pict senyum. Saya semakin yakin kalo ia tertarik dengan saya.
Selang beberapa hari, sya tidak bisa tidur sampai larut malam, eh.. ternyata dia ada chat dan spontan saya berteriak kegirangan hehe.. sampai chat berlangsung sekitar beberapa minggu. Tiba saatnya TAS matkul TLH, stand  kelompok saaya berhadapan dengan standnya. Sya sedikiit melihat-lihat apakah dia ada atau tidak?. Ternyata tidak ada.  Ketika saya ingin ke kosnya habel, salah satu anggota kelompok ku, ternyata dia lewat  dan kami pun tersenyum namun tak menyapa.  Di jalan juga, kami bertemu lagi. Di SC, saya melirik lirik standnya, dan tiba-tiba, berma, salah satu tean angkatan pun menegur dan mengatakan apa yg sedang saya perhatikan, sebenarnya dia sudah tahu. Kemudian  dia menarik saya ketengah SC dan ia memanggil laki-laki itu,  “saaam…  ada yang cari kamu nih.. ke sini lah”  seketika itu mukaa saya memerah dan  berusaha untuk lari. Berma berkata, kenapa muka mu merah ? jujur saja,, kamu suka  sama Samuel kan? Saya menggeleng kepala.  Dan kembali ke stand saya.  Siang hari, saya lihat dia berjalan mengelilingi stand satu dengan yang lain. Sempat kesal,  kenapa dia tidak datang ke stand saya? Ketika saya  memberitahukan sebuah makna dari judul di stand saya kepada milde, saya berbalik belakang dan melihat dia. Saya terkejut dan tidak lama ia juga mau untuk menghiasi telur paskah karena stand kami memang membaut barang bekas menjadi mainan.  Di sana teman sekelompok sya menggoda kami berdua karena mereka tahu bahwa saya suka sama laki2  jawa ini.  tapi pada saat itu saya sudah sering sekali chat dengan  laki2 ini dan dengan senangnya, ia meminta nomor HP.
Seminggu kemudian, kaka pelayan PA meminta  tolong pada sya   cari orang untuk memperbaiki komputernya. Ini adalah kesempatan buat saya bertemu dgn laki-laki ini.  saya meminta dia agar datang ke kos saya untuk membantu memperbaiki computer. Saya fikir dia akan pulang berbarengan dengan kk pelayan pulang. namun ia masih tetap ingin berlama-lama dengan saya. Sya sngat senang sekali. Karna saya fikir selama ini ketika saya suka dengan laki2 akan bertepuk sebelah kaki.. eh.. tangan.  Di lain kesempatan, saya meminta teman2 saya habel dan bg benny untuk mencari cara untuk mendekatkan saya dengan laki2 ini supaya saya tidak d olok2 lagi.   Habel pun mengajak saya dengan  laki2 ini  berserta dia dan pacarnya jalan2 ke goa Rong. Menurut saya kayak nya ini sudah PDKT.  Sangking lamanya di tembak, teman2 sudah mulai menggoda agar laki2 ini mau memastikan pilihannya. Yaaa…. Walaupun di samping itu masih ada sih laki2 lain yg menunggu saya hehe…
Selang 1 bulan, tepat di penutup bulan april, saya bertelepon dengan abang saya, bg ben.   Ketika  itu, saya merasa kesal karena tidak ada kepastian dari laki-laki ini. hingga suatu ketika, hujan datang, dan ada satu pesan masuk “salatiga hujan ga?” kata laki2 itu. Saya sempat berfikir, buat apa dia tanya2  kurang kerjaan sekali aku ngecek2 hujan atau tidak. “kayaknya tidak” kata ku. Namun  hujan akhirnya semakin deras . “aku mau ke sana, tunggu di depan ya, mau copy film” katanya. “jangan, besok saja. Lagian  di sini deras” kata ku. Selang beberapa menit “aku depan”. Ehh.. buseet.. anak ini edan.. ini kan hujan. Merasa tidak percaya, saya abaikan saja. Namun karena ingin  tahu saya pun membawa laptop dan menemuinya di depan. Ternyata dia sudah kedinginan menahan hujan.
Saya pun mempersilakan dia masuk dan cepat2 mengcopy film dengan keadaan saya yg kumuh, tidak mandi dan berminyak (biasaa.. perawatan). Dengan keadaan seperti itu dia menembak saya. (lupa aku gimana kammu nembaknya). Yah cerita ini pun berlanjut hingga jenjang berpacaran.  Saya sangat senang sekali. Tetapi saya tahu kalau dia masih belum bisa move on dari mantan pacarnya. Dan masih malu untuk mempublikasikan ke orang kalau  saya adalah pacarnya. Sempat suatu hari, saya menemani dia memperbaiki computer kak ning. Pelayan toko yang saat itu adalah temannya. Dari percakapaan itu saya menarik kesimpulan bahwa kekasih saya itu belum bisa  move on dari  mantannya.  Saya merasa kesal dan sempat untuk mengakhiri saja  namun dia memang mengatakan hal itu sudah sejak dia menembak saya. Saya sempat berfikiran untuk mendua, karena pada saat itu ada beberapa laki-laki mendekati saya.  Satu yang paling sakit juga ketika saya kembali menemaninya memperbaiki hardisknya ia mengatakan bahwa hardisk ini lebih penting dari saya. Saya rasa sedih sekali pada saat itu. Orang tua saya juga belum mengijinkan saya berpacaran pada waktu itu. Terkhususnya bapak saya. Selama 7 bulan lebih, saya msih melihat bahwa kekasih saya itu masih enggan untuk meempublikasikan bahwa diaa sebenarnya tidak single lagi dan perasaannya belum bisa move on dari mantan nya.   Kadang saya merasa untuk  menyerah dan gak mau bertahan, setiap malam saya   berdoa, bertanya sama Tuhan, apakah benar  laki-laki ini yang sudah Tuhan pilihkan pada saya? Apakah yang haruss saya lakukan, bertahan dalam tantangan atau menyerah?  Di tambah dengan segala tipu daya yag kekasih saya lakukan, mulai dari suku, keluarga, umur dll. Hampir saja saya menyerah, namun saya tetap bisa mengampuninya, disitu saya tahu bahwa saya mencintainya.  akhirnya semua hal itu kemudian berubah  seiring berjalannya waktu. Dia mulai mempublikasikan kalau dia sudah ada pacar dan begitu mencintai saya. Kedua orang tua saya secara perlahan mau menerimanya dengn syarat IPK harus naik.  
Terakhir,  tantangan apapun yang terjadi di depan sana nantinya, kami tidak tahu. Tapi yang saya tahu, cinta itu mengasihi, mengampuni dan mempersatukan. Saya mencintai dia, dan begitu juga dia mencintai saya. Apapun yang terjaadi, Tuhan akan berperan di dalamnya. Yang saya ingat, kekasih saya mengatakan “aapapun yang terjadi, dia akan tetap bersama dengan saya”. I love you sayang… 

No comments:

Post a Comment