Menurut saya,
laki-laki itu cukup manis, paras jawanya sangat kental sekali. Apa lagi kalau
dia berbicara dengan logat jawa, sangat menarik. Tidak lama kemudian, sampailah
kami di Yogyakarta dan dia masih saja diam dan hanya memperhatikan, malah saya
mengira bahwa teman nya ongky yang suka sama saya. Singkatnya, setelah pulang
dari Yogyakarta, saya merasa kedinginan
karena kami melewati kopeng (salah satu nama tempat di Jateng). Andrian, teman
sebangku saya meminjam jaket saya dan saya semakin merasa dingin. Semakin
dingin ternyata ada AC dari belakang saya dan saya meminta laki2 ini untuk
mematikannya. “mas, minta tolong AC nya dimatikan ya?” kata ku. “oh.. iya mbak” jawabnya.
Semakin saya
melihatnya, seperti saya senang sekali melihat wajah medoknya itu, sampai di
Salatiga, dan turun dari bis, saya sempat menatapnya dan berfikiran kayaknya
laki2 ini tertarik dengan ku? Dan berharap akan bertemu dengan dia lagi. Beberapa hari kemudian, saya dengan teman
kelompok saya, ingin berkonsultasi dengan dosen matkul ini. kami pun bergegas ke kanfak teologi. namun ketika dosen yang
ditemui belum ada kami pun menunggu di
ruang tunggu. Saya kembali berjumpa dengan laki-laki itu dan biasa… ia tetap
bersama dengan gengs nya. Saya sempat meliriknya dan entah kenapa jantung saya
berdebar. Saya melihat matanya, dan pandangan itu tetap sama seperti ia
menatap saya pertama kali waktu di bis.
Sesampainya saya di kos, saya mencari nama facebook laki-laki itu di grup
namanya Samuel fajar satya nugraha. Sya
mengira dia muslim karena wajahnya itu kayak muslim hehe.. Saya add dan saya amat senang ketika dia mengomentari foto
saya. Di hari ulang tahunnya, saya
mengucapkan selamat kepadanya terlihat biasa saja, namun pada saat di balasnya
dengan tanda main mata, saya semakin kepo dan melihat bagaimana sikapnya
merespon semua kiriman di profilnya,
ternyata biasa saja tanggapannya dan hanya pict senyum. Saya semakin yakin kalo
ia tertarik dengan saya.
Selang beberapa
hari, sya tidak bisa tidur sampai larut malam, eh.. ternyata dia ada chat dan
spontan saya berteriak kegirangan hehe.. sampai chat berlangsung sekitar
beberapa minggu. Tiba saatnya TAS matkul TLH, stand kelompok saaya berhadapan dengan standnya.
Sya sedikiit melihat-lihat apakah dia ada atau tidak?. Ternyata tidak ada. Ketika saya ingin ke kosnya habel, salah satu
anggota kelompok ku, ternyata dia lewat
dan kami pun tersenyum namun tak menyapa. Di jalan juga, kami bertemu lagi. Di SC, saya
melirik lirik standnya, dan tiba-tiba, berma, salah satu tean angkatan pun
menegur dan mengatakan apa yg sedang saya perhatikan, sebenarnya dia sudah
tahu. Kemudian dia menarik saya ketengah
SC dan ia memanggil laki-laki itu,
“saaam… ada yang cari kamu nih..
ke sini lah” seketika itu mukaa saya
memerah dan berusaha untuk lari. Berma
berkata, kenapa muka mu merah ? jujur saja,, kamu suka sama Samuel kan? Saya menggeleng kepala. Dan kembali ke stand saya. Siang hari, saya lihat dia berjalan
mengelilingi stand satu dengan yang lain. Sempat kesal, kenapa dia tidak datang ke stand saya? Ketika
saya memberitahukan sebuah makna dari judul
di stand saya kepada milde, saya berbalik belakang dan melihat dia. Saya
terkejut dan tidak lama ia juga mau untuk menghiasi telur paskah karena stand
kami memang membaut barang bekas menjadi mainan. Di sana teman sekelompok sya menggoda kami
berdua karena mereka tahu bahwa saya suka sama laki2 jawa ini.
tapi pada saat itu saya sudah sering sekali chat dengan laki2 ini dan dengan senangnya, ia meminta
nomor HP.
Seminggu
kemudian, kaka pelayan PA meminta tolong
pada sya cari orang untuk memperbaiki
komputernya. Ini adalah kesempatan buat saya bertemu dgn laki-laki ini. saya meminta dia agar datang ke kos saya
untuk membantu memperbaiki computer. Saya fikir dia akan pulang berbarengan
dengan kk pelayan pulang. namun ia masih tetap ingin berlama-lama dengan saya. Sya
sngat senang sekali. Karna saya fikir selama ini ketika saya suka dengan laki2
akan bertepuk sebelah kaki.. eh.. tangan.
Di lain kesempatan, saya meminta teman2 saya habel dan bg benny untuk
mencari cara untuk mendekatkan saya dengan laki2 ini supaya saya tidak d olok2
lagi. Habel pun mengajak saya dengan laki2 ini
berserta dia dan pacarnya jalan2 ke goa Rong. Menurut saya kayak nya ini
sudah PDKT. Sangking lamanya di tembak,
teman2 sudah mulai menggoda agar laki2 ini mau memastikan pilihannya. Yaaa….
Walaupun di samping itu masih ada sih laki2 lain yg menunggu saya hehe…
Selang 1 bulan,
tepat di penutup bulan april, saya bertelepon dengan abang saya, bg ben. Ketika itu, saya merasa kesal karena tidak ada
kepastian dari laki-laki ini. hingga suatu ketika, hujan datang, dan ada satu
pesan masuk “salatiga hujan ga?” kata laki2 itu. Saya sempat berfikir, buat apa
dia tanya2 kurang kerjaan sekali aku
ngecek2 hujan atau tidak. “kayaknya tidak” kata ku. Namun hujan akhirnya semakin deras . “aku mau ke
sana, tunggu di depan ya, mau copy film” katanya. “jangan, besok saja.
Lagian di sini deras” kata ku. Selang
beberapa menit “aku depan”. Ehh.. buseet.. anak ini edan.. ini kan hujan.
Merasa tidak percaya, saya abaikan saja. Namun karena ingin tahu saya pun membawa laptop dan menemuinya
di depan. Ternyata dia sudah kedinginan menahan hujan.
Saya pun
mempersilakan dia masuk dan cepat2 mengcopy film dengan keadaan saya yg kumuh,
tidak mandi dan berminyak (biasaa.. perawatan). Dengan keadaan seperti itu dia
menembak saya. (lupa aku gimana kammu nembaknya).
Yah cerita ini pun berlanjut hingga jenjang berpacaran. Saya sangat senang sekali. Tetapi saya tahu
kalau dia masih belum bisa move on dari mantan pacarnya. Dan masih malu untuk
mempublikasikan ke orang kalau saya
adalah pacarnya. Sempat suatu hari, saya menemani dia memperbaiki computer kak
ning. Pelayan toko yang saat itu adalah temannya. Dari percakapaan itu saya
menarik kesimpulan bahwa kekasih saya itu belum bisa move on dari
mantannya. Saya merasa kesal dan
sempat untuk mengakhiri saja namun dia
memang mengatakan hal itu sudah sejak dia menembak saya. Saya sempat berfikiran
untuk mendua, karena pada saat itu ada beberapa laki-laki mendekati saya. Satu yang paling sakit juga ketika saya
kembali menemaninya memperbaiki hardisknya ia mengatakan bahwa hardisk ini
lebih penting dari saya. Saya rasa sedih sekali pada saat itu. Orang tua saya
juga belum mengijinkan saya berpacaran pada waktu itu. Terkhususnya bapak saya.
Selama 7 bulan lebih, saya msih melihat bahwa kekasih saya itu masih enggan
untuk meempublikasikan bahwa diaa sebenarnya tidak single lagi dan perasaannya
belum bisa move on dari mantan nya.
Kadang saya merasa untuk menyerah
dan gak mau bertahan, setiap malam saya
berdoa, bertanya sama Tuhan, apakah benar laki-laki ini yang sudah Tuhan pilihkan pada
saya? Apakah yang haruss saya lakukan, bertahan dalam tantangan atau
menyerah? Di tambah dengan segala tipu
daya yag kekasih saya lakukan, mulai dari suku, keluarga, umur dll. Hampir saja
saya menyerah, namun saya tetap bisa mengampuninya, disitu saya tahu bahwa saya
mencintainya. akhirnya semua hal itu
kemudian berubah seiring berjalannya
waktu. Dia mulai mempublikasikan kalau dia sudah ada pacar dan begitu mencintai
saya. Kedua orang tua saya secara perlahan mau menerimanya dengn syarat IPK
harus naik.
Terakhir, tantangan apapun yang terjadi di depan sana
nantinya, kami tidak tahu. Tapi yang saya tahu, cinta itu mengasihi, mengampuni
dan mempersatukan. Saya mencintai dia, dan begitu juga dia mencintai saya.
Apapun yang terjaadi, Tuhan akan berperan di dalamnya. Yang saya ingat, kekasih
saya mengatakan “aapapun yang terjadi, dia akan tetap bersama dengan saya”. I
love you sayang…
No comments:
Post a Comment